Salah pilih

Saya rasa tidak ada orang yang dengan suka rela salah memilih. Kalau diberi kesempatan untuk mengulang, pasti banyak orang memilih untuk mengulang memilih jika dia sadar telah salah memilih. *Nah lhoo, bingung kan :D. Salah pilih jelas tidak mengenakkan, karena apa yang didapat berbeda dengan yang diinginkan atau yang dikehendaki atau yang dibayangkan. Tapi kalau sudah terlanjur, ya tidak bisa diulang. Mau disesali juga percuma, dibuat galaupun juga tidak bisa dirubah. Kata orang , shit happens, but it’s still a good life to live. Isn’t ? Memang sih banyak nasihat yang menyatakan jadikan itu sebagai pelajaran untuk masa yang akan datang, ambil sisi positifnya, dan segudang kata-kata bijak lainnya. Gampang sih bilangnya, tetapi menjalaninya tentu nggak semudah mengucapkannya. Yaaak, kok tulisannya jadi  lebay sih :D. Padahal cuma mau cerita pengalaman waktu salah pilih  makanan.

Disini udara sudah mulai dingin, jadinya inginnya makan yang berkuah dan panas-panas gitu.  Nah suatu kali, kena midnight starving, jadilah jalan-jalan sendirian ke pasar malam di sebelah kampus. Udah begitu, iseng nyoba makan di warung makan yang baru. Pas liat daftar menu yang ada di meja, langsung sadar diri kalau nggak mumpuni membaca (*biasanya cuma ngapalin letaknya aja di daftar menu, nggak dibaca 😀 ).

Ga bisa baca …

Karena tahunya cuma beberapa karakter saja, jadilah memilih dengan tebak-tebakan. Maunya sih makan mie sapi kuah, cocok saat udara dingin. Jadilah di telusuri nama makanan yang ada karakter mie, sapi dan kuahnya. Tanpa banyak babibu langsung kupilih aja nama makanan yang ada karakternya itu dan kuserahkan ke penjualnya. Nggak pakai lama, makanannya datang. Lah, kok beda dengan yang kuinginkan, kok nggak ada dagingnya.

Dagingnya mana ???

Setelah kucicipi, baru ketahuan deh dimana salahnya, maunya mie sapi berkuah, ternyata yang kupilih adalah mie kuah sapi. Nasib-nasib, udah membayangkan makan daging sapi yang empuk, eh salah pilih, jadinya cuma kuahnya doang yang bercitarasa sapi. Tapi karena lapar, ya tetap aja kuhabiskan. Meski salah pilih, kan harus diambil sisi positifnya. Kupikir-pikir, kali ini apa ya sisi positifnya? setelah merenung *nggaya, sisi positifnya adalah warung itu ternyata kuah sapinya enak (bisa dijadikan langganan nih), selain itu dapat bahan untuk postingan di blog … *edisi maksa … 😀

Datang kedua kalinya, sudah ada dagingnya, tetapi masih salah pilih jenis mienya
(mienya besar-besar dan pipih, cocoknya untuk kwetiauw)

Datang ketiga kalinya baru dapat sesuai yang diinginkan
harus dihafalin nih letaknya, biar nggak salah pilih lagi 😀

Apakah sahabat pernah salah pilih makanan?

50 thoughts on “Salah pilih

  1. mienya baik yg nggak pakai daging sapi atau yg pakai sungguh menggugah selera Wong, bikin aku lapeerrrrrrrr 😛

    pernah, pas ditraktir temen2 asingku, aku dan adik nggaya pesen spaghetti bolognese, saat itu blom bgt ngeh ya, ternyata rasanya asing di lidah kami, akhirnya teman2 asingku itu baik hati makananya ditukar deh dgn makanan kami 😛

  2. saya pingin ketawa dulu mas sebelum komen, hehehe

    lucu banget ya mas kalo makan kudu ngafalin daftar menu

    kalo makannya di satu warung gpp, kalo di banyak warung, kayaknya perlu dicatat

    semoga tidak ada perubahan daftar menunya ya mas, bisa bisa niatnya pesen mie, dapetnya malah jus buah ^^

  3. Waduh? ga bisa bilang lgsg aja ke penjualnya mie yg dimaksud Wong? pake bahasa ‘tarzan’ jg nyambung kan? hihihihi…
    Tapi setidaknya jadi berwisata lidah mencicip 3 macam varian mie ya 😉

  4. Kalau aku disosorin hurup yang kayak gitu mlah gak bisa menerka, mas. 😆
    Btw, suka mie dan sapi ya, mas. Sampai nyoba untuk ke tiga kalinya. hihih

    jadi pingin ke pasar malam di sebelah kampus. 😛

  5. Konon salah memilih makanan bisa diulangi lagi di lain waktu, tetapi salah memilih pasangan…mmm….penyesalan seumur hidup. Meski yaa…tetap bisa dijalani & diperbaiki. Makanya sy gk buru2 deh, lama gak papa yang penting gak salah… #eeeaaa…curcol

  6. wah kalau saya kelihatanya bakal bisa lebih parah salahnya tuh kalau menunya seperti itu… oh ada bedanya ya mie kuah sapi dan mie sapi kuah ya.. hehehe.. kok tega ya si waiternya ga konfirm lagi ya…

  7. kalau salah pilih makanan sih gak pernah. cuma pernah dulu waktu di jogja aku pesan minum teh tawar hangat penjualnya gak mnegerti akhirnya aku bialng aja teh pahit. Ya ampuuuuun itu teh bener2 pahit

  8. Wkwkwkwk…masih mending tau yang mana mie dan sapi, MasWong. Lha kalo aku yang ke situ ya buta huruf beneran 😀

    Diapalin letaknya, semoga restonya gak menyisipkan menu baru di tengah-tengah yaa 😆

Leave a reply to Lia Cancel reply