Jalan-jalan ke Anping

Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 27 Jan,  saya berkesempatan mengunjungi sahabat saya yang sekarang tinggal di Tainan, Taiwan. Sungguh sebuah ‘rencana’ yang tak terduga sebelumnya bahwa ketika saya berangkat ke Taiwan, sahabat saya ini, bang Andi, ternyata berencana menikah dengan orang Taiwan. Setelah menikah, mereka tinggal di Indonesia, namun tak berapa lama kemudian memutuskan untuk pindah ke Taiwan (Karena mertua sahabat saya ini kecelakaan). Setelah saya di Taiwan sekitar 2.5 tahun, barulah keinginan untuk bertemu itu terlaksana (lama juga  nunggunya ya…)

Alhasil, malam tgl 26 Jan, saya berangkat dari kost j 11 pm menuju ke stasiun. Karena sudah tidak ada bis, terpaksa saya jalan kaki selama 20an menit ke stasiun. Saya ke Tainan dengan kereta malam supaya sampai di Tainan pagi-pagi. Dan sekitar pukul 5 am, saya sampai di Tainan. Dan teman saya menjemput saya di stasiun, lalu kami menuju ke rumahnya. Ternyata mereka sedang pindahan ke rumah yang baru, dan saya di antar ke rumahnya yang lama, yang dekat stasiun. Ketika sampai di rumahnya yang lama, kami mengobrol beberapa lama.

Rasanya senang sekali bisa ketemu dengan teman lama, menceritakan perkembangan kami masing-masing setelah meninggalkan Jogja… (Ah, kenapa setiap kali saya jadi ingin kembali ke Jogja lagi, tinggal di Jogja … xixixi…). Ternyata kami berdua memiliki banyak cerita menarik selama kurang lebih 6 atau 7  tahunan tidak bertemu. Saya banyak belajar dari perjalanan hidupnya.  Selalu menyenangkan ketika kita bisa belajar tentang kehidupan dari seorang  sahabat.

Setelah beberapa lama mengobrol, bang Andi lalu menjemput istrinya yang tinggal di rumah yang baru. Selama bang Andi menjemput istrinya, saya sempatkan jalan-jalan sebentar di sekitar situ. Di dekat rumahnya ada sebuah taman (taman-taman model begini banyak terdapat di Taiwan). Karena hari itu cerah, maka banyak warga yang jogging dan senam di taman itu (tp saya sengaja memfoto yang tidak kelihatan ada orangnya 🙂 ). Tamannya cukup bersih dan terawat.

 

Taman di dekat rumahnya bang Andi

Selain taman, ternyata rumahnya dekat dengan National Cheng Kung University (NCKU), salah satu univ top d Taiwan. Alhasil saya melangkahkan kaki di NCKU sebentar.

Salah satu pojok NCKU

Setelah puas jalan-jalan di sekitar rumah, saya balik lagi. Tak berapa lama, sahabat saya datang bersama istrinya, kak Tobbie dan temannya. Kami pun kemudian menuju ke Anping, daerah bekas pelabuhan yang sekarang menjadi tempat wisata. Di Anping ada banyak tempat yang menarik untuk di kunjungi, misalnya Anping tree house: rumah tua (tadinya gudang) yang dinding-dindingnya udah dipenuhi akar tanaman. Waktu mengunjungi Anping tree house, saya jadi teringat akan banyaknya bangunan tua di Indonesia, yang umumnya langsung diratakan dengan tanah. Apa orang sini memang kesulitan cari object wisata ya, sampai-sampai rumah tua yang hampir roboh juga masih bisa di jadikan objek wisata. Dan hebatnya, rumah itu menjadi cukup menarik untuk di kunjungi. Salut deh dengan hal-hal kayak begini…

Anping Tree house

Selain itu ada juga kuil-kuil, rumah-rumah kuno, shopping market, dan patung dewa lautnya Taiwan (lupa namanya). Ketika jalan-jalan begitu, hati saya berkata

“Sebenarnya Indonesia memiliki banyak tempat yang bisa di jadikan objek wisata seperti ini, bahkan banyak yang lebih bagus. Tetapi, apakah kita sanggup. Uugghh… Ya.ya.ya… kita memang mesti merubah pola pikir, dari mengandalkan SDA ke SDM, dan SDM kita, memang harus diakui masih kalah. ” Lho, aku jadi ngomong apa tho ini… ha.ha.ha..

Jalan-jalan

Setelah lelah jalan-jalan di Anping, kamipun pulang. Saya langsung di antar ke stasiun karena hari itu juga akan kembali ke habitat asal…

Makasih bang Andi untuk hari yang cerah…

One thought on “Jalan-jalan ke Anping

Leave a comment